PROPOSAL PENELITIAN novel SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA


PROPOSAL PENELITIAN
NILAI-NILAI EDUKATIF DALAM NOVEL SANG PEMIMPI
KARYA ANDREA HIRATA
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Penelitian
Dosen pengampu: Dr. Mohamad Rohmadi, M.Hum.



Disusun Oleh :

NN
A.3100 80079

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang Masalah
Waluyo (2002:68) berpendapat bahwa karya sastra hadir sebagai wujud nyata imajinatif kreatif seorang sastrawan dengan proses yang berbeda antara pengarang yang satu dengan pengarang yang lain, terutama dalam penciptaan cerita fiksi. Proses tersebut bersifat individualis artinya cara yang digunakan oleh tiap-tiap pengarang dapat berbeda. Perbedaan itu meliputi beberapa hal diantaranya metode, munculnya proses kreatif dan cara mengekspresikan apa yang ada dalam diri pengarang hingga bahasa penyampaian yang digunakan.
Sastra sebagai hasil pekerjaan seni kreasi manusia tidak akan pernah lepas dari bahasa yang merupakan media utama dalam karya sastra. Sastra dan manusia erat kaitannya karena pada dasarnya keberadaan sastra sering bermula dari persoalan dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, kemudian dengan adanya imajinasi yang tinggi seorang pengarang tinggal menuangkan masalah-masalah yang ada disekitarnya menjadi sebuah karya sastra.
Fiksi pertama-tama menyaran pada prosa naratif, yang dalam halini adalah novel dan cerpen, bahkan kemudian fiksi sering dianggap bersinonim dengan novel (Abrams dalam Nugiyantoro, 2000:4). Prosa dalam pengertian kesastraan juga disebut fiksi (fiction), teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discource) (dalam pendekatan structural dan semiotic). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal itu disebabkan fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak menyarankan pada kebenaran sejarah (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2000:2).
Karya fiksi dengan demikian menyaran pada suatu karya yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguhsehingga ia tak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata sehingga kebenarannya pun dapat dibuktikan dengan data empiris. Ada tidaknya, atau dapat tidaknya sesuatu yang dikemukakan dalam suatu karya dibuktikan secara empiris inilah antara lain yang membedakan karya fiksi dengan karya nonfiksi. Tokoh, peristiwa dan tempat yang disebut-sebut dalam fiksi adalah tokoh, peristiwa, dan tempat yang bersifat imajinatif, sedang pada karya nonfiksi bersifat faktual (Nurgiyantoro, 2000:2)
Sebagai sebuah karya imajiner, fiksi menawarkan erbagai ermasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian diungkapkannya kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangannya. Oleh karena itu, fiksi menurut Altenbernd dan lewis (dalam Nurgiyantoro, 2000:2) dapat diartiakn sebagai prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.
Ada berbagai bentuk karya sastra, salah satunya yaitu novel. Novel dapat dikaji dari beberapa aspek, missal penokohan, isi, cerita, setting, alur dan makna. Semua kajian itu dilakukan hanya untuk mengetahui sejauh mana karya sastra dinikmati oleh pembaca. Tanggapan pembaca terhadap satu novel yang sama tentu akan berbeda-beda sesuai dengan tingkat pemahaman dan daya imajinasi mereka, missal pada novel karya Andrea Hirata yang berjudul Sang Pemimpi. Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata menggambarkan secara gambling warna-warni kehidupan remaja. Novel ini menarik untuk dianalisis karena didalam novel ini menceritakan realita kehidupan anak remaja di tanah Belitong yang memaknai kesengsaraan dalam meraih mimpi-mimpinya.
  1. Rumusan Masalah
  1. Bagaimanakah struktur yang membangun novel Sang Pemimpi karya Andre Hirata?
  2. Bagaimanakah nilai-nilai edukatif yang ada pada novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata?
  1. Tujuan Penelitian
  1. Mendiskripsikan struktur yang membangun novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata.
  2. Mendiskripsikan nilai-nilai edukatif yang ada pada novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata.

  1. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi para pembaca, baik bersifat teoritis maupun praktis.
  1. Manfaat Teoritis
  1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan perkembangan ilmu sastra.
  2. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperkaya penggunaan teori-teori sastra secara teknik analisis terhadap karya sastra.
  1. Manfaat Praktis
  1. Bagi pengarang penelitian ini dapat memberikan masukan untuk dapat menciptakan karya sastra yang lebih baik.
  2. Bagi pembaca penelitian ini dapat menambah minat baca dalam mengapresiasikan karya sastra.
  3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memperkaya wawasan sastra dan menambah khasanah penelitian sastra Indonesia sehingga bermanfaat bagi perkembangan sastra Indonesia.




BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

  1. Kajian Pustaka
Kajian pustaka berfungsi untuk memberikan pemaparan tentang penelitian sebelumnya yang telah dilakukan. Kajian terhadap hasil penelitian sebelumnya ini hanya akan dipaparkan beberapa penlitian sejenis yang berkaitan dengan permasalahan nilai edukatif.
Diantaranya skripsi Ocviyanti Ahadah (2009) dengan judul “Nilai-nilai Edukatif dalam “Novel Mengejar Matahari” karya Titien Wattimena: Tinjauan Sosiologi Sastra. Penelitian tertsebut berkesimpulan berdasarkan analisis structural, unsure-unsur novel tersebut menunjukkan kepaduan dan hubungan yang harmonis dalam mendukung totalitas makana. Struktur yang membangun novel Mengejar Matahari antara lain tema, penokohan, alur, dan latar. Nilai-nilai edukatif yang menonjol dalam novel Mengejar Matahari karya Titien Wattimena adalah 1. Nilai cinta kasih sayang yang meliputi (a) kasih sayang terhadap sesame, (b) kasih sayang terhadap keluarga, 2. Nlai toleransi, 3. Nilai kesabaran (mampu mengendalikan diri), 4. Nilai tanggung jawab.
Titiek Purwaningsih (2006) dengan judul “Perbandingan Nilai Edukatif dan Karakteristik Tokoh Wanita dalam Novel La Barka karya N.H Dini dengan Larung karya Ayu Utami. Tinjauan intertekstual. Penelitian tersebut berkesimpulan berdasarkan analisis struktur, unsure-unsur kedua novel tersebut menunjukkan paduan dan hubungan yang harmonis dalam mendukung totalitas makna. Struktur yang membangun kedua novel tersebut antara lain, tema, penokohan, alur, dan latar. Adapun berdasarkan perbandingan nilai edukatif dan karakter tokoh wanita melalui tinjauan intertekstualitas dapat dikemukakan kesimpulan bahwa nilai edukatif dalam Novel La Barka dan Larung adalah nilai pendidikan agama, social, moral, dan estetika.
Persamaan nilai edukatif dalam novel La Barka dan Larung adalah nilai pendidikan agama dan social. Nilai pendidikan yang disampaikan oleh pengarang kedua novel tersebut adalah kita harus mempercayai adanya Tuhan dan hari akhir atau kiamat. Nilai social mengajarkan kepada manusia untuk saling tolong-menolong. Perbedaan nilai pendidikan dalam novel La Barka dan Larung adalah pada nilai pendidikan moral dan estetika. Nilai pendidikan moral novel La Barka adalah mengajarkan untuk bijaksana dalam mengajarkan manusia untuk saling menyayangi dan mengupayakan keadilan.

  1. Landasan Teori
  1. Novel
  1. Pengertian Novel
Nurgiyantoro (2000:18) mengungkapkan novel adalah suatu cerita fiksi yang tidak selesai dibaca sekali duduk dan terdiri dari tema, alur, plot, dan penokohan. Novel merupakan bagian dari karya sastra yang berbentuk fiksi atau cerita rekaan, namun ada pula yang merupakan kisah nyata.
  1. Jenis Novel
Novel terdiri dari 2 jenis yaitu:
  1. Novel Populer
Novel populer adalah novel yang populer pada masanya dan banyak penggemarnya khususnya pembaca dikalangan remaja. Ia menampilkan masalah-masalah yang actual dan selalu menzaman, namun hanya sampai pada tingkat permukaan. Novel populer pada umumnya bersifat artificial, hanya sementara, cepat ketinggalan zaman dan tidak memaksa orang membacanya sekali lagi (Nurgiyantoro, 2000:18)
  1. Novel Serius
Novel serius adalah novel yang membutuhkan ketenangan dan konsentrasi tinggi dalam membacanya serta disertai kemauan untuk melakukannya. Novel serius disamping memberikan hiburan yang memberikan pengalaman yang berharga kepada pembaca, atau paling tidak mengajaknya untuk meresapi dan merenungkan secara lebih sungguh-sungguh tentang permasalahan yang dikemukakan (Nurgiyantoro, 2000:18)

  1. Nilai-nilai edukatif dalam karya sastra
Dalam KBBI (Suharso dan Ana, 2005:690) kata nilai mempunyai arti harga, banyak sedikitnya isi, kadar mutu, sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.
Sementara itu juga dalam KBBI (suharso dan ana, 2005:127) kata edukatif mempunyai arti bersifat mendidik atau berkenaan dengan pendidikan.
Menurut Waluyo (2002:27) makna nilai yang diacu dalam sastra adalah kebaikan yang ada dalam makna karya sastra bagi kehidupan seseorang. Hal ini berarti bahwa dengan adanya berbagai wawasan yang dikandung dalam karya sastra khususnya novel akan mengandung berbagai macam nilai kehidupan yang akan sangat bermanfaat bagi pembaca.

  1. Kerangka Berpikir
Sekarang ini banyak orang yang kurang tertarik untuk membaca novel. Karena pandangan mereka membaca novel sangat membosankan. Di sini peneliti ingin memberi sedikit pandangan bahwa membaca novel itu sangat menyenangkan dan menambah pengetahuan, contohnya dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata. Sesuai dengan judulnya, novel ini menceritakan tentang perjalanan para perajut mimpi dari tanah Belitong. Dalam novel ini menyiratkan sisi inspiratif edukatif. Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini minat membaca menjadi meningkat.


















BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang teratur untuk mencapai tujuan. Metode yang ada harus mampu merumuskan ide dan pikiran yang didasarkan pada pendekatan ilmiah.

  1. Lokasi Penelitian
Lokasi diadakannya penelitian yang berjudul “Nilai-Nilai Edukatif dalam Novel Sang Pemimpi” karya Andrea Hirata adalah di perpustakaan Universitas Muhammdiyah Surakarta.

  1. Objek penelitian
Setiap penelitian mempunyai ojek yang akan diteliti. Adapun objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah nilai-nilai eduaktif dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata.

  1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian merupakan jangka waktu yang ditempuh peneliti untuk mengadakan suatu penelitian. Penelitian ini berlangsung selama 6 bulan.

No
Kegiatan
Bulan
1
2
3
4
5
6
1
Penulisan Proposal
X





2
Pengumpulan Data

X




3
Analisis Data


X



4
Penulisan Laporan



X


5
Pengujian Peneliti




X
X


  1. Sumber Data
Sumber data merupakan tempat ditemukannya data-data yang akan ditulis. Adapun sumber data dalam penelitian ini berupa sumber adta tertulis yang terdapat pada Novel Sang Pemimpi.
  1. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan teknik pustaka yaitu dengan menganalisis isi. Pada analisis ini peneliti menyimak kemudian mencatat dukomen-dokumen yang diambil dari data primer yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Datanya berupa novel, maka peneliti mencoba menelaah isi novel. Adapun langkah-langkah pengumpulan data dalam novel Sang Pemimpi yaitu:1. Membaca secara cermat novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata, 2.mencatat kalimat yang menggambarkan adanya nilai-nilai edukatif dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata, 3. Menganalisis nilai Edukatif dalam novel Sang Pemimpi.
  1. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data menggolongkannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar (Moeleong, 2001:103). Kegiatan analisis data itu dilakukan dalam suatu proses. Proses berarti pelaksanaannya sudah mulai sejak pengumpulan data dilakukan dan dikerjakan secara itensif.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode pembacaan heuristic merupakan cara kerja yang dilakukan oleh pembaca dengan menginterprestasikan teks sastra secara referensial lewat tanda-tanda linguistic. Pembacaan heuristic juga dapat dilakukan secara structural (Pradopo dalam sangidu, 2004:19). Kerja heuristic menghasilkan pemahaman makna secara harfiah, makna tersurat actual meaning (Nurgiyantoro, 2000:33)
Pengertian lain disampaikan olehj Riffaterre (dalam Sangidu, 2004:14) yang memaparkan bahwa pembacaa hermeneutic atau retroaktif merupakan kelanjutan dari pembacaan heuristic untuk mencari makna (meaning of meaning atau sigficance). Hubungan antara heuristic denagn hermeneutic dapat dipandang sebagai hubungan yang bersifat garadasi sebab kegiatan pemabca atau kerja hermeneutic haruslah didahului oleh pembacaan heuristic. Kerja hermeneutic yang oleh Riffatrre disebut juga seabgai pembaca retroaktif, memerlukan pembacaan berkali-kali dan kritis (Nurgiyantoro, 2000:33)
Tahap pertama analisis data dalam penelitian ini adalah pembacaan heuristic yaitu penulis menginterprestasiakn teks novel Sang Pemimpi melaui tanda-tanda linguistic dan menemukan arti secara linguistic. Caranya yaitu membaca dengan membaca cermat dan teliti tiap kata, kalimat, ataupun paragraph dalam novel guna analisis strktur. Selain itu, pembaca heuristic digunakan untuk menemukan nilai-nilai edukatif dalam nivel Sang Pemimpi. Tahap kedua penulis melakukan pembacaan hermeneutic yakni denga menafsirkan makna peristiwa atau kejadian-kejadian yang terdapat dalam teks novel Sang Pemimpi hingga dapat menemukan nilai-nilai eduaktif dalam cerita tersebut.
  1. Teknik Penyimpulan
Teknik penyimpulan menggunakan metode penyajian informal, merupakan metode penyajian data berupa perumusan dengan kata-kata biasa(Sudaryanto,1993:145).
  1. Sistematika penulisan
Sistematika dalam penulisan sangat penting artinya karena dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah penelitian sekaligus permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian. Sistematika dalam penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan. Bab ini berisikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
Bab II Tinjauan pustaka dan landasan teori. Bab ini berisi kajian pustaka, landasan teori, dan kerangka berpikir.
Bab III Metode penelitian. Bab ini berisi lokasi penelitian, objek penelitian, waktu penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik penyimpulan dan sistematika penulisan.
Bab IV Analisis dan Pembahasan .
Bab V Penutup yang berisi simpulan dan saran.















DAFTAR PUSTAKA

Ahadah, Ocviyanti.2009.Nilai-Nilai Edukatif dalam Novel Mengejar Matahari Karya Titien Wattimena:Tinjauan Sosiologi Sastra”. Skripsi. Surakarta.UMS.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Hirata, Andrea .2008. Sang Pemimpi. Yogyakarta. PT. Bentang Pustaka.
Jabrohim. 2001. Metodelogi Penelitian Sstra. Yogyakarta.PT Hanindita Graha Widia
Moeleong, lexy. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rusdakarya.
Nurgiyantoro, Burhan. 2000. Teori Pengkajian fiksi. Yogyakarta:Gajah Mada Press.
Purwaningsih, Titiek.2006. Perbandingan Nilai Edukatif dan Karakteristik Tokoh Wanita dalam La Barka karya NH. Dini dengan Larung karya Ayu Utami:Tinjauan intertekstualitas. Skripsi. Surakarta:UMS.
Waluyo, Herman.2002. Apresiasi dan pengajaran sastra. Suarkarta:Sebelas Maret University Press.