Minggu, 05 Desember 2010

makalah pragmatik kalimat analitik dan pragmatik

KALIMAT ANALITIK DAN PRAGMATIK
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi
Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pragmatik
Dosen: Ngalim











Disusun Oleh:


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang.
Di dalam masyarakat, kata bahasa sering dipergunakan dalam berbagai konteks dengan berbagai macam makna. Ada orang yang berbicara tentang “bahasa warna”, tentang “bahasa bunga”, “bahasa diplomasi”, dll. Bagi linguistic, ilmu yang khusus mempelajari ‘bahasa’ . yang dimaksudkan dengan bahasa adalah system tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri.
Sebagai ilmu kajian bahasa, linguistik memiliki berbagai cabang ilmu, antara lain: fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik. Fonologi merupakan cabang linguistik yang mengkaji seluk-beluk bunyi bahasa. Morfologi merupakan cabang linguistik yang mengkajiseluk-beluk morfem dan penggabungannya. Sintaksis merupakan cabang linguistik yang mengkaji penggabungan satuan-satuan lingual berupa kata yang dapat membentuk satuan kebahasaan lebih besar, seperti: frase, klausa, kalimat, dan wacana. Semantik merupakan cabang linguistik yang mengkaji makna satuan-satuan lingual, baik makna leksikal maupun gramatikal. Sedangkan pragmatic merupakan cabang linguistik yang mengkaji struktur bahasa secara eksternal, yakni penggunaan satuan kebahasaan dalam komunikasi.
Pragmatik adalah aspek-aspek pemakaian bahasa atau konteks luar bahasa yang memberikan sumbangan pada makna ujaran . (Aslinda dan Leni, 2007: 12).

B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana pengertian kalimat analitik dan kalimat pragmatik?
2.Bagaimana perbadaan kalimat analitik dan kalimat pragmatik?

C.Tujuan
1.Mendiskripsikan bagaimana pengertian kalimat analitik dan kalimat pragmatik.
2.Memaparkan bagaimana perbedaan kalimat analitik dan kalimat pragmatik.






BAB II
PEMBAHASAN


A.Pengertian Kalimat Analitik dan Kalimat Pragmatik.
1.Kalimat Analitis
Kalimat analitis adalah kalimat yang kebenarannya terletak pada kata-kata yang menyusunnya. Kalimat (1), (2), (3) berikut adalah kalimat yang mengandung kebenaran analitis (analytical truth).
(1)Sepeda motor adalah alat transportasi.
(2)Buaya adalah binatang berkaki empat.
(3)Rumah adalah tempat tinggal.
Kalimat (1), (2), dan (3) benar buakan karena kenyataannya memang demikian, tetapi karena di dalam bahasa Indonesia kata sepeda, buaya, dan rumah secara berturut-turut bermakna “alat transportasi”, “sebangsa binatang berkaki empat”, dan “tempat tinggal”. Kebenaran kalimat (1), (2), dan (3) tidak perlu diverifikasi secara empiris dengan pengetahuan yang bersifat ekstralingualistik. Oleh karenanya kebenaran ketiga kalimat terseebut dinamakan kebenaran linguistic (linguistic truth).
2.Kalimat pragmatik
Telah kita ketahui sebelumnya, bahwa pengertian pragmatic adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajarai struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi.
Contoh kalimat pragmatic:
(4)Ibu : brapa harga baju kamu itu, Rat?
Ratna : Cuma Rp. 200.000,-
Ibu : murah sekali ya harganya, besok beli lebih dari satu aj, biar tabungan kamu ludes.
(5)A : setelah ini, kerjakan yang lain.
B : baik, Bu.

(6)C : Bantuin, dong!
D : Sabar sedikit kenapa, sih?
Seperti telah dikatakan, hal-hal di luar bahasa mempengaruhi pemahaman kita pada hal di dalam bahasa. Untuk memahami apa yang terjadi di dalam sebuah percakapan, misalnya, kita perlu mengetahui siapa saja yang terlibat di dalamny, bagaimana hubungan dan jarak sosial di antara mereka, atau status relative di antara mereka. Pada kalimat (5) dan (6) sebagai penutur bahas Indonesia, Anda akan dengan mudah mengatakan bahwa di dalam penggalan percakapan (5) status sosial A lebih tinggi dari B, sedangkan di dalam penggalan percakapan (6) mempunyai kedudukan yang sama. Sebuah interaksi sosial akan terjalin dengan baik jika ada syarat-syarat tertentu terpenuhi, salah satunya adalah kesadaran akan bentuk sopan santun. Bentuk sopan santun dapat diungkapkan dengan berbagai hal. Salah satu penanda sopan santun adalah penggunaan bentuk pronominal tertentu dalam percakapan. Contoh: Anda, beliau, dll. Berikut ini contoh dari bentuk lain dari sopan santun:
A ; hari ini ada acara?
B : kenapa?
A : kita makan-makan, yuk!
B : wah, makan-makan? Makasih deh.
Saya sedang banyak tugas ni.
Di dalam penggalan percakapan di atas, B secara tidak langsung menolah ajakan A untuk makan. B sama sekali tidak mengatakan kata ‘tidak’. Akan tetapi, A akan mengerti bahwa apa yang diucapkan B adalah sebuah penolakan. Kata terima kasih yang diungkapkan oleh B bukanlah bentuk penghargaan terhadap suatu pemberian, tetapi sebagai bentuk penolakan halus. Hal ini juga diperkuat oleh kalimat yang diujarkan B selanjutnya.
A : sebelumnya saya mohon maaf.
B : ada apa, Pak?
A : kali ini saya tidak bisa memberikan apa-apa.
Kita telah melihat bahwa suatu hal yang diungkapkan dalam percakapan akan lebih diterima jika ada semacam ‘pembuka’ di dalamnya. Permohonan maaf A di atas merupakan sebuah pengantar untuk menyampaian maksud yang sebenarnya.

B.Perbedaan kalimat analitik dan kalimat pragmatic.
Ada perbedaan antara kalimat analitik dan pragmatic, yaitu kalimat analitik kebenarannya ditentukan oleh kalimat yang menyusunnya, sedangkan kalimat pragmatic adalah kalimat yang dipengaruhi kebenarannya oleh aspek di luar bahasa.
Contoh kalimat:
1.Kasur adalah tempat untuk tidur (kalimat analitik)
2.Gelas adalah alat untuk minum (kalimat analitik)
3.A : kayaknya udara panas, ya!
B : knapa?
A : ayo ke warung sebelah, beli es.
B : wah, pekerjaanku belum selesai. Duluan saja.













BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kalimat analitis adalah kalimat yang kebenarannya terletak pada kata-kata yang menyusunnya. Pragmatic adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajarai struktur bahasa secara eksternal, Ada perbedaan antara kalimat analitik dan pragmatic, yaitu kalimat analitik kebenarannya ditentukan oleh kalimat yang menyusunnya, sedangkan kalimat pragmatic adalah kalimat yang dipengaruhi kebenarannya oleh aspek di luar bahasa.

















DAFTAR PUSTAKA

Aslinda dan Leni. 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung : PT Refika Aditama.
Kushartanti, dkk. 2005. Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta :PT Gramedia Pustaka utama.
adeheryawan.blogspot.com/2010/03/pragmatik.html - Tembolok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar